Minggu, 31 Maret 2013

Tugas Softskill Perekonomian Indonesia - Ekonomi Kreatif -Kesuksesan Diversifikasi Hortikultura Jepang di Kota Lembang


Ekonomi Kreatif
Kesuksesan Diversifikasi Hortikultura Jepang di Kota Lembang

Konsep ekonomi kreatif merupakan sebuah konsep ekonomi di era ekonomi baru yang mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide dan stock of knowledge dari Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai faktor produksi utama dalam kegiatan ekonominya. Struktur perekonomian dunia mengalami transformasi dengan cepat seiring dengan pertumbuhan ekonomi, dari yang tadinya berbasis Sumber Daya Alam (SDA) sekarang menjadi berbasis SDM, dari era pertanian ke era industri dan informasi. Alvin Toffler (1980) dalam teorinya melakukan pembagian gelombang peradaban ekonomi kedalam tiga gelombang. Gelombang pertama adalah gelombang ekonomi pertanian. Kedua, gelombang ekonomi industri. Ketiga adalah gelombang ekonomi informasi. Kemudian diprediksikan gelombang keempat yang merupakan gelombang ekonomi kreatif dengan berorientasi pada ide dan gagasan kreatif.
Konsep ekonomi kreatif ini semakin mendapat perhatian utama di banyak negara karena ternyata dapat memberikan kontribusi nyata terhadap perekonomian. Di Indonesia, gaung Ekonomi Kreatif mulai terdengar saat pemerintah mencari cara untuk meningkatkan daya saing produk nasional dalam menghadapi pasar global. Pemerintah melalui Departemen Perdagangan yang bekerja sama dengan Departemen Perindustrian dan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) serta didukung oleh KADIN kemudian membentuk tim Indonesia Design Power 2006 2010 yang bertujuan untuk menempatkan produk Indonesia menjadi produk yang dapat diterima di pasar internasional namun tetap memiliki karakter nasional. Setelah menyadari akan besarnya kontribusi ekonomi kreatif terhadap negara maka pemerintah selanjutnya melakukan studi yang lebih intensif dan meluncurkan cetak biru pengembangan ekonomi kreatif.
Misalkan dalam bidang pertanian, berdasarkan hasil studi lapangan yang penulis lakukan tahun 2011 di Desa Cibodas, Lembang-Bandung. Kota Lembang sekarang ini tidak hanya dikenal sebagai “kota bunga” tetapi karena tanahnya yang subur dan suhu udara yang cocok untuk budidaya hortikultura dan kegiatan budidaya hewan ternak sekarang di Kota Lembang sudah banyak masyarakat yang membudidayakan hortikultura Jepang, budidaya kelinci dan lebih mendiversifikasikan dan memperkaya tanaman bunganya.
Pemerintah Kota Bandung bekerjasama dengan Pemerintah Daerah untuk meningkatkan UKM terutama dibidang pertanian. Wujud nyatanya adalah melalui kredit usaha pertanian, yaitu pemberian modal usaha untuk memulai UKM di bidang pertanian dan serta pembinaan yang sangat insentif guna untuk memantau perkembangan UKM yang dilaksanakan.
Di lembaga P4S Tani Mandiri yang berada di Cibodas, berbagai hortikultura Jepang yang menjadi makananan pokok dan supply utama supermarket besar di Jakarta, sudah dapat dibudidayakan. Petani memulai dari menanam satu jenis tanaman tomat Jepang, lalu merambat ke edamame (kedelai Jepang), hingga sekarang sudah memiliki hampir 20 jenis hortikultura Jepang yang akan dipasarkan ke supermarket besar di Jakarta. Setahun sekali dilakukan pameran diversifikasi hortikultura Jepang yang bertujuan untuk mengikat tali persaudaraan dan tetap mengembangkan kegiatan tani. Pameran diversifikasi ini sangat didukung dan diapresiasikan oleh Gubernur Bandung dan Mentri Pertanian yang selalu menghadiri acara tersebut. Walau pameran bersifat “mini” dan sederhana tetapi konsep diversifikasi hortikultura Jepangnya sangat tercapai dan usaha untuk meningkatkan UKM di bidang pertanian di Kota Lembang terkhusus di Desa Cibodas hampir tercapai penuh. Bagaimana dengan Kota Bekasi? Apakah semangat untuk mengembangkan dan mendiversifikasikan produk local sudah seperti di desa kecil Cibodas? Mari tanya pada pribadi masing-masing..

Sumber :
-          Situs Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (http://www.budpar.go.id)
-          Blog detik - Ekonomi Kreatif (http://arifh.blogdetik.com/ekonomi-kreatif/)

Tugas Softskill Perekonomian Indonesia
Roslinda Oktavia Sitakar
Kelas 1EB20 NPM 2A212097
S1-Akuntansi Universitas Gunadarma